Tuesday, April 26, 2011

Allah Bersama Orang-Orang Yang Sabar

Hai orang-orang yang beriman jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. (QS. 2:153)


Dan bersabarlah kamu bersama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan kehidupan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas. (QS. 18:28)

Sekarang Allah telah meringankan kepadamu dan Dia telah mengetahui padamu bahwa ada kelemahan. Maka jika ada diantaramu seratus orang yang sabar, niscaya mereka dapat mengalahkan dua ratus orang; dan jika diantaramu ada seribu orang (yang sabar), niscaya mereka dapat mengalahkan dua ribu orang. Dan Allah beserta orang-orang yang sabar. (QS. 8:66)

Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad di antaramu, dan belum nyata orang-orang yang sabar. (QS. 3:142)

Tetapi orang yang bersabar dan mema'afkan sesungguhnya
(perbuatan) yang demikian itu termasuk hal-hal yang diutamakan. (QS. 42:43)

Tuesday, November 9, 2010

Biarkan Ia Tetap Diam..

Bila belum sedia melangkah lebih jauh dengan seseorang, cukup cintai ia dalam diam ...
kerana diammu adalah salah satu bukti cintamu padanya ...
kau ingin memuliakan dia, dengan tidak mengajaknya menjalin hubungan yang terlarang, kau tak mau merusak kesucian dan penjagaan hatinya..

kerana diammu memuliakan kesucian diri dan hatimu.. menghindarkan dirimu dari hal-hal yang akan merusak izzah dan iffahmu ..

kerana diammu bukti kesetiaanmu padanya ..
kerana mungkin saja orang yang kau cinta adalah juga orang yang telah ALLAH swt. pilihkan untukmu ...

ingatkah kalian tentang kisah Fatimah dan ALi ?
yang keduanya saling memendam apa yang mereka rasakan ...
tapi pada akhirnya mereka dipertemukan dalam ikatan suci nan indah..

kerana dalam diammu tersimpan kekuatan ... kekuatan harapan ...
hingga mungkin saja Allah akan membuat harapan itu menjadi nyata hingga cintamu yang diam itu dapat berbicara dalam kehidupan nyata ...
bukankah Allah tak akan pernah memutuskan harapan hamba yang berharap padanya ?

dan jika memang 'cinta dalam diammu' itu tak memiliki kesempatan untuk berbicara di dunia nyata,
biarkan ia tetap diam ...

jika dia memang bukan milikmu, pasti Allah, melalui waktu akan menghapus 'cinta dalam diammu' itu dengan memberi rasa yang lebih indah dan orang yang tepat ...

biarkan 'cinta dalam diammu' itu menjadi memori tersendiri dan sudut hatimu menjadi rahsia antara kau dengan Sang Pemilik hatimu ...

NB. Postingan temannya Aldiansyah
(Share by: Arytha Rusianty)

Andai Kata Lebih Panjang Lagi.. Andai Kata Masih Baru Lagi.. Andai Kata Semuanya..

Suatu hari Rasulullah s.a.w. menghantar jenazah seorang sahabat sampai ke kubur. Apabila Baginda kembali, beliau singgah sebentar untuk menghibur dan menenangkan keluarga almarhum supaya tetap sabar dan tawakkal menerima musibah itu.

Kemudian, Rasulullah s.a.w. berkata, "Tidakkah Allahyarham mengucapkan wasiat sebelum wafatnya?"

Si balu menjawab, "Aku mendengar dia mengatakan sesuatu di antara dengkur nafasnya yang tersengal-sengal menjelang ajal."

"Apa yang dikatanya?"

"Aku tak tahu, ya Rasulullah, apakah ucapannya itu sekadar rintihan sebelum mati, atau pekikan pedih kerana dahsyatnya Sakaratul Maut. Cuma, ucapannya memang payah difahami lantaran merupakan kalimat yang terpotong-potong."

"Bagaimana bunyinya?" desak Rasulullah s.a.w..

"Dia mengatakan andai kata lebih panjang lagi, andai kata masih baru, andai kata semuanya…, hanya itulah yang tertangkap sehingga kami bingung dibuatnya.

Rasulullah s.a.w. tersenyum.

"Sungguh yang diucapkan suamimu itu tidak keliru. Suatu dia sedang bergegas untuk ke masjid untuk melaksanakan solat Jumaat. Di tengah jalan, dia berjumpa dengan seorang buta dengan tujuan yang sama. Maka, suamimu memimpinnya hingga sampai ke masjid. Tatkala, hendak menghembuskan nafas penghabisan, dia menyaksikan pahala amal solehnya itu, lalu dia pun berkata, "Andainya lebih panjang lagi." Maksudnya, andai lebih panjang lagi, pasti pahalanya lebih besar pula."

"Ucapan lainnya Ya Rasulullah?" Tanya si isteri mulai tertarik.

Rasulullah s.a.w. menjawab, "Adapun ucapan yang kedua dikatakannya,ketika dia melihat hasil perbuatannya yang lain. Sebab pada hari berikutnya, waktu dia pergi ke masjid pagi-pagi, sedangkan cuaca dingin sekali, di tepi jalan dia melihat seorang lelaki tua yang tengah duduk menggigil, hampir mati kedinginan. Kebetulan suamimu membawa sebuah mantel baru, selain yang dipakainya. Maka, dia mengambil mantelnya yang lama, diberikan kepada lelaki itu. Dan mengambil mantelnya yang baru lalu dikenakan pada badannya sendiri. Menjelang saat-saat terakhirnya, suamimu melihat balasan amal kebajikannya itu sehingga dia pun menyesal dan berkata,

"Cuba andaikan yang kuberikan padanya bukan mantelku yang lama, pasti pahalaku jauh lebih besar lagi." Itulah yang dikatakan suamimu selengkapnya.

"Kemudian, ucapannya yang ketiga, apa maksudnya ya Rasulullah?" Tanya si isteri semakin hendak tahu.

Rasulullah s.a.w. menjelaskan, "Ingatkah kamu pada suatu ketika suamimu datang dalam keadaan sangat lapar dan meminta disediakan makanan? Engkau menghidangkan roti yang telah dicampur dengan daging. Namun, tatkala hendak dimakannya, tiba-tiba seorang musafir mengetuk pintu dan meminta makanan. Suamimu lantas membahagikan rotimu menjadi dua potong, yang sebelah diberikan kepada musafir itu. Dengan demikian, pada waktu suamimu akan nazak, dia menyaksikan betapa besarnya pahala dari amalannya itu. Kerananya, dia pun menyesal dan berkata, " Kalau aku tahu begini hasilnya, musafir itu tidak aku berikan separuh. Sebab andai kata semuanya kuberikan kepadanya, sudah pasti ganjaranku akan berlipat ganda."


Maksud Ayat 110 Surah al-Baqarah;

" Dan laksanakanlah solat dan tunaikanlah zakat. Dan segala kebaikan yang kamu kerjakan untuk dirimu, kamu akan mendapatkannya (pahala) di sisi Allah. Sungguh, Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan."

Moral: "Hakikatnya, memang itulah keadilan Alllah. Kalau kita berbuat baik, sebetulnya kita berbuat baik kepada diri kita sendiri. Dan kalau kita berbuat jahat, sebetulnya kita telah berbuat jahat kepada atas diri kita sendiri pula."

Tulang Rusuk Takkan Tertukar..

ana akan ta’aruf dengan ukhti beberapa tahun lagi, ketika ukhti sudah lulus.

untuk apa antum katakan itu skrg akhi?... Jika belum siap adalah jawabannya, lalu mengapa harus antum katakan rencana tersebut pada saya? Tak tahu kah antum, kalimat itu menggoyahkan kekokohan iman yang susah payah saya bangun.

Ketika antum mengatakan: “ana ingin jaga hati ana untuk ta’aruf dengan ukhti nanti

Lantas, apakah dengan antum berkata seperti itu, lalu prilaku antum yang sering menelefon ana itu tidak berarti mengotori hati?. Antum memang sudah seharusnya menjaga hati, hingga tiba saatnya nanti untuk antum berikan seutuhnya kepada wanita yang berhak.”

Ketika antum mengatakan: “hati hati, di sana.. jaga diri baik baik..”

“Bukannya ana tidak suka diperhatikan dan dijaga, tapi cukuplah Allah yang akan menjaga..Bukankah Allah adalah sebaik-baik Pelindung?

Ketika antum mengatakan: “ana harap ukhti tidak ta’aruf dengan orang lain sebelum ana

ana tidak bisa menjanjikan apapun, karena ana tidak tau apa yang akan terjadi nanti..


Sebuah ibroh,

Wahai akhwat, jika datang kepadamu laki-laki baik-baik yang melamarmu, maka bisa jadi dialah pangeranmu.

Wahai ikhwan, jika gadis pujaanmu telah dikhitbah laki-laki lain, maka ikhlaskanlah. Bisa jadi dia bukanlah bidadarimu.

"Perempuan-perempuan yang keji adalah untuk yang keji pula dan laki-laki yang keji untuk wanita-wanita yang keji, sedangkan wanita-wanita yang baik untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik juga diperuntukkan bagi perempuan-perempuan yang baik….” (QS.24:26)"

Maka jika nantinya kita tidak berjodoh, mungkin saya tak cukup baik untukmu, pasti ada wanita lain yang lebih baik untukmu.. Dan yakinlah, jika memang aku adalah pasangan dari tulang rusukmu, maka tanpa antum minta untuk tidak ta’aruf dengan orang lainpun, saya akan tatap menjadi pendampingmu..
Karena saya yakin TULANG RUSUK TAKKAN TERTUKAR.

Sunday, October 31, 2010

Surat Cinta Untuk Jiwa


surat cinta untuk jiwa..

Surat ini ku tujukan untuk diriku sendiri

serta sahabat-sahabat tercintaku
yang insyaAllah tetap mencintai Allah dan Rasul-Nya di atas segalany, kerana hanya cinta itu yang dapat mengalahkan segalanya, cinta hakiki yang membuat manusia melihat segalanya dari sudut pandangan yang berbeza, lebih bermakna dan indah..

Surat ini ku tujukan untuk hatiku dan hati sahabat-sahabat tercintaku yang kerap kali terisi oleh cinta selain dari-Nya, yang mudah sekali terlena oleh indahnya dunia, yang terkadang melakukan segalanya bukan kerana-Nya, lalu di ruang hatinya yang kelam merasa senang jika dilihat dan dipuji orang, entah di mana keikhlasannya. Maka saat merasakan kekecewaan dan kelelahan kerana perkara yang dilakukan tidak sepenuhnya berlandaskan keikhlasan, padahal Allah tidak pernah menanyakan hasil. Dia akan melihat kesungguhan dalam berproses..

Surat ini ku tujukan pula untuk jiwaku
serta jiwa sahabat-sahabat tercintaku yang mulai lelah menapak jalan-Nya ketika seringkali mengeluh, merasa dibebani bahkan terpaksa untuk menjalankan tugas yang sangat mulia. Padahal tiada kesakitan, kelelahan serta kepayahan yang dirasakan oleh seorang hamba melainkan Allah akan mengampuni dosa-dosanya..

Surat ini ku tujukan untuk ruh-ku
dan ruh sahabat-sahabat tercintaku yang mulai terkikis oleh dunia yang menipu, serta membiarkan fitrahnya tertutup oleh maksiat yang dinikmati, lalu di manakah kejujuran diletakkan? Dan kini terabailah sudah nurani yang bersih, saat ibadah hanyalah sebagai rutin belaka, saat jasmani dan fikiran disibukkan oleh dunia, saat wajah menampakkan kebahagiaan yang penuh kepalsuan. Cuba lihat disana! Hatimu menangis dan meranakah?..

Surat ini ku tujukan untuk diriku dan diri sahabat-sahabat tercintaku yang sombong, yang terkadang bangga pada dirinya sendiri. Sungguh tiada satu pun yang membuat kita lebih di hadapan-Nya selain ketakwaan.. Padahal kita menyedari bahawa tiap-tiap jiwa akan merasakan mati, namun kita masih bergelut terus dengan kefanaan..

Surat ini ku tujukan untuk hatiku
dan hati sahabat-sahabat tercintaku yang mulai mati, saat tiada getar ketika asma Allah disebut, saat tiada sesal ketika kebaikan berlalu begitu sahaja, saat tiada rasa takut pada-Nya ketika maksiat dilakukan, dan tiada merasa berdosa ketika menzalimi diri sendiri dan orang lain..

Akhirnya surat ini ku tujukan untuk jiwa yang masih memiliki cahaya..
meskipun sedikit, jangan biarkan cahaya itu padam. Maka terus kumpulkan cahaya itu hingga ia dapat menerangi wajah-wajah di sekeliling, memberikan keindahan Islam, yang sesungguhnya hanya dengan kekuatan dari-Nya, "Ya..Allah yang maha membolak-balikkan hati, tetapkan hati ini pada agama-MU, pada taat kepada-Mu dan dakwah di jalan-Mu"..


Hadis : Nilai Korban Dan Solat Jumaat
Hadis :
Abu Hurairah r.a mengatakan bahawa Rasulullah saw pernah bersabda:"Sesiapa yang mandi pada hari Jumaat seperti mandi janabah (mandi dengan membersih seluruh tubuh badan), kemudian dia pergi ke Jumaat (solat Jumaat) (sebagai orang yang pertama sampai) maka sama halnya seperti orang yang berkorban seekor unta; dan sesiapa yang datang sebagai orang kedua, sama halnya seperti orang yang berkorban seekor lembu betina; sesiapa yang datang sebagai orang ketiga, sama halnya seperti orang yang berkorban seekor biri-biri bertanduk; sesiapa yang datang sebagai orang keempat, sama halnya dengan seorang yang berkorban seekor ayam; dan sesiapa yang datang sebagai orang kelima; sama halnya dengan orang yang berkorban dengan sebutir telur. Apabila imam telah menaiki mimbar maka para malaikat yang hadir juga ikut mendengar khutbah." (Bukhari)

Huraian :
Allah menetapkan kelebihan tertentu pada tempat dan masa. Contohnya Allah melimpahkan berkat-Nya terhadap Makkah al-Mukarramah dan Madinah al-Munawwarah daripada segala tempat lain di dunia ini. Begitu juga dengan kelebihan masa iaitu Allah SWT telah melebihkan Ramadhan daripada segala bulan yang lain dan Allah juga melebihkan hari Jumaat daripada segala hari yang lain dalam seminggu. Hari Jumaat juga dinamakan 'Yaumul-mazid' iaitu hari pemberian tambahan kerana pada hari berkenaan, Allah mengurniakan rahmat yang banyak kepada hambanya. Segala permohonan seseorang hamba itu akan dikabulkan sekiranya permohonan itu menepati waktu yang dinamakan 'waktu mustajab'. Betapa mulianya hari Jumaat ini hingga Allah juga mensyariatkan agar dikerjakan solat khusus pada hari tersebut iaitu yang dinamakan solat Jumaat di mana bagi setiap orang yang pergi menunaikan solat tersebut disediakan ganjaran yang amat besar yang tidak ada pada hari-hari yang lain. Tetapi malang sekali ada juga antara kita yang berasakan hari Jumaat adalah sama seperti hari-hari lain. Ini menyebabkan mereka mengisi hari tersebut dengan hati yang kosong, tanpa doa dan harapan kepada pencipta-Nya. Lebih malang lagi, ada pula yang sanggup meninggalkan solat Jumaat dengan sengaja, tanpa rasa berdosa kepada Allah SWT. Golongan ini bukan sahaja lupa pada kewajipan mereka terhadap Allah, malah mereka lupa pada azab Allah yang bakal menimpa. Jauh sekali ingin meraih seribu satu keuntungan daripada kemuliaan hari tersebut.

Sunday, October 24, 2010

Sang Arnab dan Sang Kura-Kura The Return

30 tahun lalu, Sang Arnab kalah dalam perlumbaannya dengan Kura-Kura. Sang Arnab sangat malu bukan kepalang akibat sifatnya yang bongkak itu. Sampaikan kisah kekalahannya di tayangkan berulang kali di Stesen TV Sang Kancil yang kuat menipu itu.

Mujurlah Sang Arnab itu kuat larinya. Boleh lah lari jauh membawa dirinya yang telah malu itu ke benua yang lain.

Di benua baru itu, Sang Arnab bermuhasabah diri sedalam-dalamnya. Mengalir air mata keinsafan di matanya yang memang berwarna merah sejak azali.

Di sanalah Sang Arnab menemui kehidupannya yang baru. Sang Arnab telah ditemukan pasangannya di bumi hijrahnya itu.

Lahirlah Anak Sang Arnab yang selayaknya dipanggil Sang Arnab juga. Sang Arnab mendidik Anak Sang Arnab menjadi makhluk yang tawaduk agar tidak mengulangi kesilapan sepertinya.

Sampailah satu ketika anak Sang Arnab meminta izin untuk mengembara. Mahu juga dia melihat kampung halaman tempat 'Abi'nya diaibkan yang sebenarnya memang akibat bongkak 'Abi'nya dahulu. Sememangnya Sang Arnab sangat2 menyesali hidup silamnya,tiada apa yang disorok untuk anaknya, semata-mata mahu anaknya mengambil pelajaran.

Dengan fitrah arnab kurniaan Pencipta, sekejap saja, sampai lah anak sang arnab ke kampung lama Abinya dahulu. Dan nak disedapkan cerita, berjumpalah Anak Sang Arnab dengan generasi baru sepertinya, Anak Sang Kura-Kura. Dah dapat gelaran baru sebenarnya, Dato' Sang Kura-Kura.

Anak Sang Arnab gembira berjumpa generasi sebayanya. Niat di hatinya, dengan generasi baru ini, lupakan saja perbezaan bapak-bapak mereka yang melarat 30 tahun lamanya. Berkawanlah yang lebih baik untuk dia dan anak Sang Kura-Kura.

Akan tetapi, Anak Sang Kura-Kura sudah lupa diri. Atau dia memang tak tahu bagaimana sebenarnya abahnya yang lembap itu boleh menang. Entahlah..

Abahnya seorang wira, abahnya dah dapat dato'. Apa kelasnya nak berkawan dengan Anak Sang Arnab yang kalah ini? Dah la kalah, berdosa pula tu, bongkak!!! Terkejut besar Anak Sang Arnab atas penolakan persahabatan oleh Anak Sang Kura-Kura.

Persahabatan yang dihulurkan, perlawanan pula yang di balas. Sang Kura-Kura mencabar Sang Arnab berlumba dengannya Seperti bapak-bapak mereka dahulu. Anak Sang Arnab yang telah dididik Abinya menjadi seorang yang tawaduk, menolaknya dengan baik. Tetapi dengan kuasa Anak Dato' yang dimiliki Anak Sang Kura-Kura, perlawanan paksa itu tetap diadakan juga. Terpaksalah Anak Sang Arnab memenuhinya demi menjaga adab di tempat orang.

Dengan Tembakan Pistol pengampu-pengampu anak Dato' Kura-Kura itu, berlumbalah mereka di atas trek yang sama digunakan ayah-ayah mereka 30 tahun dahulu. Dan zaman telah berubah. Allah Maha Penerima Taubat. Allah senantiasa membela yang benar.

Dengan Penuh rasa kehinaan kerana merasa dirinya adalah hamba, Anak Sang Arnab berlumba dengan penuh fokus. Sementara Anak Sang Kura-Kura yang pada mulanya bongkak di awal perlumbaan kini berlumba dengan penuh susah payah dan kehairanan, hakikatnya fitrahnya yang lembap itu memang tidak boleh berlari laju pun!!!

Tersenyum saja generasi bapak-bapak mereka yang menonton perlumbaan itu. 30 tahun dahulu, bapa Sang Kura-Kura menang perlumbaan bukan kerana berapa laju dia lari, tetapi kerana tingginya tawaduk bapanya.

Hari ini, alangkah malangnya. Anak Kura-Kura tidak kenal dirinya, dia lupa kekalahan Sang Arnab dahulu adalah kerana sifat bongkaknya. Hari ini, kekalahan itu berbalik kepada dirinya, beralaskan sifat yang sama, sifat bongkak yang melampau.

Moral 1: Jangan bangga sangat dengan pencapaian keturunan kita. Hakikatnya kita sendiri belum tentu boleh atau tidak member pencapaian yang sama.

Moral 2: Orang agresif yang bertaubat insyaAllah berpotensi menjadi manusia yang lebih hebat asalkan ditambah lagi dengan sifat tawaduk.

Moral 3: Kenali diri anda.

Moral 4: Orang yang sudah la lemah, bongkak pula. Memang mengundang kemurkaan Allah..

FIRMAN Allah SWT yang bermaksud, "DAN janganlah engkau memalingkan mukamu (kerana memandang rendah) kepada manusia, dan janganlah engkau berjalan di bumi dengan berlagak sombong; sesungguhnya Allah tidak suka kepada tiap-tiap orang yang sombong takbur, lagi membanggakan diri." (Luqman: 18)

Monday, October 18, 2010

Doaku Buatmu..

Segala puji bagi Allah SWT,Tuhan Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang .Assalamualaikum w.b.t

Di sini ada sebuah cerita yang menarik..Mari Hayati Cerita ini...

Ahmad dan Ali adalah 2 orang sahabat baik dan berjiran. Kedua-dua mereka hidup dalam kesusahan dan kemiskinan. Setelah seharian berusaha, masing-masing akan berdoa.Begitulah kelaziman mereka berdua. Mereka akan singgah di masjid setiap kali lepas bekerja untuk solat dan doa. "Apa doamu hari ni?" Tanya Ahmad kepada sahabatnya. "Aku pinta bahawa esok hari aku dimurahkan rezeki. Bulan ini perbelanjaan ku lebih daripada biasa." Jawab Ali. "Doa kau?" Ali pula bertanya. Ahmad cuma senyum tanpa berkata apa-apa.

Keesokan harinya, Ali memberitahu Ahmad berita gembira. "Alhamdullilah, doa aku semalam dimakbulkan Allah.Majikanku beri bonus pada hari ini" "Alhamdulillah, Hari ini ko akan berdoa apa pula??" Tanya Ahmad. "Aku berdoa bahawa moga isteriku cepat besalin," Jawab Ali. Mereka berdua pun masuk ke masjid ,mengerjakan solat dan masing-masing berdoa. Sejurus usai berdoa Ali bertanya, "Kau berdoa apa pula untuk hari ini?" Ahmad senyum.Masih tiada jawapan.

Beberapa hari kemudian, Ali memberitahu berita gembira. "Syukur isteriku selamat bersalin malam tadi.Nampaknya doaku makbul, Mad" "Tahniah Ali" "Aku berdoa juga bahawa anakku selamat" kata Ahmad dengan wajah suram. "Kenapa dengan anak kau?" "Anakku yang bongsu sakit,Ali. Keadaannya amat membimbangkan." "InsyaAllah,kau doalah kuat-kuat sikit.Minta anakmu selamat,"Kata Ali. Beberapa hari kemudian, mereka berbual seusai solat seperti kebiasaannya. "Bagaimana dengan anak kau? " Tanya Ali. "Macam itu juga,Sudah beberapa hari tapi keadaanya cuma bertambah baik sedikit sahaja." "Doa banyak lagi Ahmad. Aku tidak sangka doaku sangat makbul.Hampir setiap yang aku doakan mustajab. Tapi kau....."Kata Ali. "Kenapa dengan aku?" "Mad,aku lihat doamu tidak mustajab." Ahmad tersenyum. Melihat Ahmad tersenyum,Ali semakin hairan lalu bertanya lagi. "Aku hairan, doa kau tidak makbul tapi kau masih boleh senyum?.."

"Sebenarnya doaku telah banyak dimakbulkan Allah.Syukur alhamdullilah." "Doa yang mana? Sebab aku tidak lihat ada apa-apa perubahan pada kau." "DOAKU sejak dulu hanya utk kau SAHABATKU. Setiap hari aku berdoa agar Allah makbulkan apa yang kau doakan kepada-NYA" Fikir-fikirkan la sahabat-sahabat ku..Doa kita untuk orang lain sangat tinggi nilainya di sisi Allah.Apatah lagi tanpa pengetahun orang yang kita doakan,Itulah Keikhlasan..

Saturday, October 9, 2010

Wasiat Imam Syafie

Sebelum Imam Syafie pulang ke rahmatullah, beliau sempat berwasiat kepada para muridnya dan umat Islam seluruhnya. Berikut ialah kandungan wasiat tersebut:
"Barangsiapa yang ingin meninggalkan dunia dalam keadaan selamat maka hendaklah ia mengamalkan sepuluh perkara".

1) HAK KEPADA DIRI
mengurangkan tidur, mengurangkan makan, mengurangkan percakapan dan berpada-pada dengan rezeki yang ada.

2) HAK KEPADA MALAIKAT MAUT
mengqada kewajipan-kewajipan yang tertinggal, mendapatkan kemaafan daripada orang yang kita zalimi, membuat persediaan untuk mati dan merasa cinta kepada ALLAH.

3) HAK KEPADA KUBUR
membuang tabiat kencing merata-rata, memperbanyakkan Solat Tahajjud dan membantu orang yang dizalimi.

4) HAK KEPADA MUNKAR DAN NAKIR
tidak berdusta, sentiasa berkata benar, meninggalkan maksiat dan nasihat-menasihati.

5) HAK KEPADA MIZAN (Neraca timbangan amal pada hari akhirat)
menahan kemarahan, banyak berzikir, mengikhlaskan amalan dan sanggup menanggung kesusahan.

6) HAK KEPADA SIRAT (Titian yang merentangi neraka pada hari akhirat)
membuang tabiat suka mengumpat, bersikap warak, suka membantu orang beriman dan suka berjemaah.

7) HAK KEPADA MALIK (Penjaga neraka)
menangis lantaran takutkan ALLAH S.W.T, berbuat baik kepada ibu bapa, bersedekah secara terang-terangan serta sembunyi dan memperbaiki akhlak.

8) HAK KEPADA RIDHWAN (Penjaga syurga)
berasa redha dengan Qada' ALLAH, bersabar menerima bala, bersyukur ke atas nikmat ALLAH dan bertaubat dari melakukan maksiat.

9) HAK KEPADA NABI MUHAMMAD S.A.W
berselawat ke atas Baginda, berpegang kepada syariat, bergantung kepada as-Sunnah (Hadith), menyayangi para sahabat dan bersaing dalam mencari keredhaan ALLAH.

10) HAK KEPADA ALLAH S.W.T
mengajak manusia ke arah kebaikan, mencegah manusia dari kemungkaran, menyukai ketaatan dan membenci kemaksiatan.

Sabda Rasulullah S.A.W: "Sampaikanlah pesanku biarpun dengan sepotong ayat"

Saturday, June 26, 2010

INDAH RAMADHAN 2009


ahlan wasahlan kepada warga KOLEJ SULTAN ALAEDIN SULEIMAN SHAH dari ahli2 skuadiqra' KOSASS...
semoga semua diberkati ALLAH dengan menjadi ahli warga KOSASS...
ingatlah....dimana anda semua berada,tuntulah ilmu kerana allah sahaja...insyaallah...